Kapal Perang Italia dan Spanyol Kawal Relawan Flotilla Berlayar ke Gaza

Kapal Perang Italia dan Spanyol Kawal Relawan Flotilla ke Gaza
Sumber :
  • Yuni Retnowati

 

Israel Larang Kapal Asing Memasuki Zona Pertempuran

Israel telah berulang kali mengatakan tidak akan mengizinkan armada tersebut mencapai Jalur Gaza, mengklaim tanpa memberikan bukti bahwa konvoi tersebut "diorganisir oleh Hamas."

 

"Jika keinginan tulus para peserta armada adalah untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan alih-alih melayani Hamas, Israel meminta kapal-kapal tersebut untuk berlabuh di Marina Ashkelon dan membongkar bantuan di sana, yang kemudian akan segera ditransfer secara terkoordinasi ke Jalur Gaza," tulis Kementerian Luar Negeri Israel di X pada hari Senin.

 

"Israel tidak akan mengizinkan kapal memasuki zona pertempuran aktif dan tidak akan membiarkan pelanggaran blokade laut yang sah," tegas kementerian tersebut. "Apakah ini tentang bantuan atau provokasi?" pungkasnya.

 

Aktivis Brasil dan salah satu aktivis di armada tersebut, Thiago Ávila, menekankan bahwa kelompok tersebut tidak akan meninggalkan misinya.

 

"Armada Sumud Global adalah misi kemanusiaan yang damai, tanpa kekerasan, dan mematuhi hukum internasional, yang dinyatakan dalam putusan sementara ICJ (Mahkamah Internasional) bahwa tidak ada negara yang dapat menghalangi bantuan kemanusiaan yang berusaha mencapai Gaza," kata Ávila dalam sebuah pernyataan video di Instagram.

 

Flotila tersebut merupakan armada sipil yang terdiri dari lebih dari 50 kapal kecil dari 44 negara, yang bertujuan untuk menembus blokade Israel selama 18 tahun di Jalur Gaza, jauh sebelum perang Israel saat ini di Gaza, yang dimulai pada Oktober 2023 menyusul serangan militan yang dipimpin Hamas di Israel selatan.

 

Israel mengatakan blokade tersebut diperlukan untuk mencegah Hamas mengimpor senjata, sementara para kritikus menyebutnya sebagai hukuman kolektif.

 

Sejak armada bantuan berlayar dari Spanyol pada awal September, para aktivis telah melaporkan beberapa serangan terhadap konvoi tersebut,menyerang beberapa kapal di perairan Yunani pada hari Selasa, dan dua kapal terdepan di perairan Tunisia awal bulan ini.

 

Meskipun belum ada bukti konkret, para aktivis menuduh Israel berada di balik serangan tersebut.

 

Pada bulan Juli, armada Freedom yang tidak bersenjata diserbu oleh pasukan Israel di perairan internasional, saat sedang membawa pasokan ke Jalur Gaza.