Mark Zuckerberg Pemimpin Meta Hentikan Sementara Rekrutmen Pakar AI Bergaji Tinggi:
Bogor – Meta, perusahaan teknologi yang dipimpin oleh Mark Zuckerberg, telah memutuskan untuk menghentikan sementara proses perekrutan peneliti kecerdasan buatan (AI) di divisi AI-nya. Langkah ini menjadi penanda akhir dari periode perekrutan agresif yang sebelumnya dijalankan, dimana perusahaan bersaing sengit untuk merekrut pakar AI dengan tawaran kompensasi fantastis.
Kabar penghentian ini pertama kali dilaporkan oleh Wall Street Journal dimana menyebutkan bahwa keputusan tersebut mulai berlaku sejak pekan lalu, seiring dengan upaya restrukturisasi internal yang lebih luas. Dalam pernyataan resmi yang dikirimkan kepada CNBC, perwakilan Meta menegaskan bahwa jeda rekrutmen ini merupakan bagian dari proses perencanaan organisasi yang lebih besar.
"Kami sedang menyusun struktur yang kuat untuk unit superintelligence baru, setelah melakukan rekrutmen besar-besaran, penganggaran, serta perencanaan tahunan,” ujar juru bicara Meta.
Menurut laporan yang sama, divisi AI Meta kini telah dipecah menjadi empat tim utama:
1. TBD Lab (To Be Determined) – Fokus pada pengembangan mesin superintelligence,
2. Tim Produk AI,
3. Tim Infrastruktur,
4. Tim Proyek Jangka Panjang.
Semua unit ini tergabung dalam payung besar bernama Meta Superintelligence Lab, yang mencerminkan ambisi Zuckerberg untuk menciptakan AI yang melebihi kecerdasan manusia. Dalam perjalanannya, Meta telah menggelontorkan dana miliaran dolar untuk menarik talenta dari perusahaan pesaing, termasuk menawarkan insentif hingga USD 100 juta bagi peneliti top.
Namun, keputusan untuk menghentikan sementara rekrutmen muncul di tengah kekhawatiran bahwa pengembangan AI berlangsung terlalu cepat dan mungkin memasuki fase gelembung. CEO OpenAI, Sam Altman, belum lama ini menyuarakan kekhawatirannya tentang hal ini.
Meski demikian, sejumlah analis berpendapat bahwa langkah Meta bukanlah tanda mundur, melainkan bagian dari strategi jeda yang wajar setelah ekspansi besar-besaran. "Setelah memberikan tawaran senilai akuisisi dan menggaji karyawan hingga angka sembilan digit, jeda ini bisa dianggap sebagai waktu untuk mencerna dan menilai posisi perusahaan,” kata Daniel Newman, CEO Futurum Group.
Ia menambahkan bahwa sebelum melakukan investasi lebih lanjut, Meta dan perusahaan teknologi lainnya perlu mengevaluasi talenta yang telah direkrut untuk memastikan kesiapan mereka dalam mendorong inovasi besar di bidang AI.