TNI AD Garap 200 Hektare Lahan Agroforestri di Gunung Hejo Purwakarta

Darangdan, Lettu Kav Unang Sunarya,
Sumber :
  • Istimewa

Lintang Kusma Pratiwi, Chief Agriculture Officer Elevarm, menjelaskan bahwa pihaknya berperan dalam pengelolaan operasional agroforestri, mulai dari perencanaan budidaya, pemilihan bibit, teknik tanam, hingga pemasaran hasil panen.

Sejarah Dayeuh Manggung: Dari Hutan Lebat Menjadi Pusat Perdagangan dan Inovasi

"Kami juga menurunkan tim agronomi untuk mendampingi para petani lokal agar proses budidaya berjalan sesuai standar terbaik,” kata Lintang.

Lintang menambahkan bahwa Elevarm mendorong penggunaan sistem tumpang sari, yakni menanam tanaman hortikultura di sela tanaman keras agar petani tetap bisa memperoleh hasil panen sembari menunggu masa panen pohon buah.

JDIH Kabupaten Bogor Raih Dua Penghargaan Bergengsi di Ajang Provinsi Jawa Barat 2025

“Dengan cara ini, petani tidak hanya menunggu hasil jangka panjang. Mereka tetap bisa bertani aktif dan memperoleh pendapatan dari hasil panen hortikultura,” jelasnya.

Ke depan, TNI AD dan Elevarm berharap agroforestri Gunung Hejo dapat menjadi model pertanian terpadu yang mandiri dan berkelanjutan, serta menjadi sentra produksi buah-buahan unggulan dari Purwakarta untuk wilayah Jawa Barat dan sekitarnya.

Badan Gizi Nasional Kucurkan Rp50 Triliun untuk Jawa Barat, Dedi Mulyadi Ajak Sinkronisasi Program

"Kami ingin agar hasil panen hortikultura dan buah dari Gunung Hejo bisa dikenal luas dan mendukung perputaran ekonomi lokal,” tutup Unang.