Sosialisasi Program Bangga Kencana di Bogor, Kader Jadi Ujung Tombak Tekan Stunting

Sosialisasi Program Bangga Kencana di Tajur Halang, Bogor.
Sumber :
  • Istimewa

Bogor, VIVA Bogor – Program Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana) kembali digaungkan di Kabupaten Bogor melalui kegiatan sosialisasi bersama mitra kerja yang digelar Direktorat Bina Peran Serta Masyarakat BKKBN di Diga Park, Tajur Halang, Minggu 28 September 2025.

Jay Idzes Tak Sepakat Komentar Negatif Warganet Terhadap Ketum PSSI

Acara ini menghadirkan sejumlah tokoh penting, di antaranya Anggota Komisi IX DPR RI dari PKS Achmad Ru’yat, Deputi Bidang Penggerakan dan Peran Serta Masyarakat BKKBN Sukaryo Teguh Santoso, serta Tenaga Asistensi Penurunan Stunting Kabupaten Bogor, Munandar Ahmad.

Dalam sambutannya, Achmad Ru’yat memberikan apresiasi tinggi kepada para kader BKKBN yang bekerja di lapangan mendukung keberhasilan Bangga Kencana. Ia menekankan pentingnya membangun keluarga harmonis, sehat, dan sejahtera sebagai fondasi bangsa.

Samurai Biru Taklukkan Brasil 3–2, Jepang Cetak Sejarah Baru di Tokyo

“Hidup harus direncanakan, sebab pembangunan keluarga yang baik adalah kunci bangsa yang kuat. Kalau ingin yang sempurna, itu hanya milik Tuhan. Terimalah pasangan kita dengan sempurna atas ketidaksempurnaannya,” ujar Achmad Ru’yat.

Sementara itu, Deputi Sukaryo Teguh Santoso menegaskan bahwa Bangga Kencana tidak hanya soal pengendalian jumlah anak, melainkan pengaturan kehamilan agar ibu sehat, anak cerdas, dan keluarga sejahtera. Ia menyoroti ancaman stunting yang masih dialami jutaan balita di Indonesia.

Arab Saudi dan Qatar Lolos ke Piala Dunia 2026, Indonesia Gugur di Ronde Keempat

“Stunting bukan penyakit, tapi dampaknya panjang. Anak yang stunting bisa terhambat pertumbuhan fisik maupun kecerdasannya,” jelas Sukaryo.

Munandar Ahmad, Tenaga Asistensi Penurunan Stunting Kabupaten Bogor, menambahkan bahwa kader dan Posyandu memiliki peran vital dalam upaya pencegahan.

“Kader adalah ujung tombak yang paling dekat dengan keluarga. Pencegahan stunting harus dimulai sejak perencanaan kehamilan hingga 1.000 hari pertama kehidupan anak,” katanya.

Acara semakin hangat dengan paparan dari Tohirin, perwakilan BKKBN Kabupaten Garut, yang menekankan pentingnya tiga indikator keluarga kuat: ketenteraman, kemandirian, dan kebahagiaan.

Sosialisasi ini berlangsung interaktif dengan sesi tanya jawab serta pembagian doorprize. Antusiasme warga membuktikan bahwa program Bangga Kencana tetap relevan dalam upaya membangun keluarga Indonesia yang berkualitas dan bebas stunting.