Satu Bab Buruk Tak Akan Membuat Kisahmu Berakhir
- Yuni Retnowati
Bogor, VIVA Bogor – Tak ada kisah yang menarik tanpa plot yang berliku dan banyak kejadian mencengangkan. Seperti itu juga kisah manusia yang tertulis sepanjang kehidupan manusia.
Kesalahan dan dosa adalah bagian dari perjalanan hidup manusia. Tidak ada manusia yang sempurna, bahkan para nabi pun pernah menghadapi ujian dan kesulitan. Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang.
Selama seseorang bertaubat dengan sungguh-sungguh dan memperbaiki diri, pintu rahmat Allah selalu terbuka.
"Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya..." (QS. Az-Zumar [39]: 53).
Jangan menyerah pada kegagalan atau kesalahan. Dalam Islam, kegagalan bukan akhir dari segalanya. Nabi Muhammad SAW mengajarkan agar kita selalu berusaha, berdoa, dan bersabar. "Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan..." (QS. Al-Insyirah [94]: 6).
Hidup adalah proses pembelajaran dan perjalanan menuju kebaikan.
Satu bab buruk (kesalahan atau masa sulit) tidak menentukan akhir hidupmu, karena Allah selalu memberi kesempatan untuk bangkit dan berubah.
Kalau kamu sedang menghadapi masa sulit, ingatlah bahwa setiap hari adalah kesempatan baru untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri pada Allah.
Berikut beberapa doa yang sering dibaca dalam Islam agar dimudahkan urusan:
1. Doa Memohon Kemudahan (Doa Nabi Musa AS saat sulit)
“Rabbi ishrah li sadri, wa yassir li amri, wahlul ‘uqdatan min lisani, yafqahu qawli.”
Artinya:
"Ya Tuhanku, lapangkanlah dadaku, dan mudahkanlah urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku agar mereka mengerti perkataanku." (QS. Thaha [20]: 25-28)
2. Doa Memohon Kemudahan dalam Hadits Nabi SAW
Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Allahumma la sahla illa ma ja’altahu sahlan, wa anta taj’alul hazna idza shi’tah sahlan.”
Artinya:
"Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang Engkau jadikan mudah. Dan Engkau menjadikan kesedihan itu jika Engkau menghendaki menjadi mudah."
3. Doa Memohon Pertolongan
“Hasbiyallahu la ilaha illa Huwa ‘alayhi tawakkaltu wa Huwa Rabbul ‘Arshil ‘Azim.”
Artinya:
"Cukuplah Allah menjadi penolongku, tidak ada Tuhan selain Dia. Kepada-Nya aku bertawakal dan Dia adalah Tuhan ‘Arsy yang agung."
