Status Berita Bohong dan Berita Hoaks dalam Pandangan Islam
- Freepik
Bogor –Islam memiliki pandangan sendiri terkait adanya berita bohong atau berita hoaks. Menurut Islam, berita bohong atau berita hoaks adalah suatu perbuatan dosa dimana merugikan diri sendiri dan orang lain.
Perintah bagi umat Islam adalahselalu berkata benar, tabayyun, hingga menjauhi fitnah agar tercipta masyarakat harmonis, aman, dan diridai Allah SWT.
Bagi Islam, kebenaran dan kejujuran punya kedudukan sangat tinggi. Berbagai kebohongan, termasuk menyebarkan berita bohong atau berita hoaks, dipandang sebagai perbuatan tercela dimana hal itu bisa merusak masyarakat dan menimbulkan fitnah.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
"Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu." (QS. Al-Hujurât: 6)
Ditegaskan dalam ayat ini, penting untuk tabayyun atau klarifikasi sebelum menyebarkan informasi. Berita hoaks atau berita bohong kerap timbul sebab manusia tergesa-gesa menyebarkan kabar tanpa memastikan kebenarannya.
Rasulullah SAW pun pernah bersabda:
"Tanda orang munafik itu ada tiga: jika berbicara ia berdusta, jika berjanji ia ingkar, dan jika dipercaya ia berkhianat." (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadist ini menunjukkan, kebohongan itu termasuk berita palsu. Kebohongan merupakan sifat yang harus dihindari seorang muslim.
Islam mewajibkan penganutnya untuk menjaga persatuan umat. Sementara, berita hoaks bisa menimbulkan perpecahan, kebencian, fitnah, hingga permusuhan di kalangan masyarakat. Nabi Muhammad SAW melarang keras fitnah lantaran bahayanya lebih besar daripada pembunuhan (QS. Al-Baqarah: 191).
Maka, sebagai seorang muslim, hendaknya kita melakukan tabayyun, yakni dengan memeriksa kebenaran berita sebelum menyebarkan. Kemudian berpikir bijak dimana mempertimbangkan manfaat dan mudarat dari menyebarkan sebuah informasi.
Jangan lupa jaga lisan dan tulisan, termasuk ucapan di media sosial. Sebarkan kebaikan, yakni dengan menyampaikan berita yang benar, bermanfaat, dan menenangkan hati umat.