Rumah Adalah Madrasah Pertama, UBN Ajak Orang Tua Hadirkan Ilmu dan Ketenangan bagi Anak-anak

Rumah Bukan Hanya Tempat Tinggal, Pentingnya Ilmu dan Kasih Sayang
Sumber :
  • Istimewa : instagram ustadz bahtiar nasir

Bogor, VIVA Bogor–Banyak orang memandang rumah hanya sebagai tempat berteduh, sekadar bangunan fisik untuk beristirahat setelah lelah bekerja. Namun, Ustadz Bachtiar Nasir mengingatkan bahwa rumah sejatinya adalah pondasi peradaban. Dari rumahlah lahir generasi yang akan menentukan arah masa depan sebuah bangsa.

Cara Mendidik Anak di Era Digital

“Rumah bukan sekadar tempat tinggal. Ia adalah madrasah pertama bagi anak-anak, tempat mereka tumbuh dengan cahaya ilmu dan ketenangan hati, merasa aman, dihargai, dan dicintai,” ujar beliau.

Beliau menekankan, rumah yang ideal memiliki dua pilar utama yang tak boleh terpisah: ilmu dan perlindungan.

Waspadai pola asuh yang salah! 6 kebiasaan orang tua ini bisa buat anak tumbuh narsistik (NPD) dan kehilangan jati diri

Ilmu yang diajarkan sejak dini akan menuntun anak untuk mengenal Allah, membedakan yang hak dari yang batil, serta tumbuh dengan pemahaman yang lurus.

Perlindungan, yang diwarnai ketenangan dan kasih sayang, memberi rasa aman kepada anak. Namun kasih sayang itu bukan hanya kelembutan, tapi juga gemblengan, nasihat, dan disiplin yang mendidik, agar mereka siap menghadapi kerasnya kehidupan.

Lebih Seru dan Bikin Pintar! Ini 5 Alasan Buku Kertas Masih Juara buat Anak Dibanding Gadget

Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an:

> وَاللَّهُ جَعَلَ لَكُم مِّن بُيُوتِكُمْ سَكَنًا

“Dan Allah menjadikan rumah-rumahmu sebagai tempat tinggal (sakinah).”

(QS. An-Nahl: 80)

Ayat ini mengisyaratkan bahwa rumah bukan sekadar bangunan yang berdiri di atas pondasi batu dan semen, tetapi pusat ketenangan jiwa, tempat iman ditanamkan, dan benteng terakhir dari serangan fitnah dunia.

Tanggung Jawab Besar Orang Tua

Ustadz Bachtiar Nasir mengingatkan, banyak orang tua yang sibuk bekerja mencari nafkah, namun lupa menghadirkan dirinya dalam rumah. Anak-anak mungkin dibesarkan secara fisik, diberi makanan, pakaian, dan fasilitas yang layak, namun jiwanya kelaparan karena tidak mendapatkan ilmu, teladan, dan kasih sayang yang mendalam.

“Bukan rumah mewah yang paling dirindukan anak-anak, tetapi rumah yang penuh cinta, penuh doa, dan penuh ilmu. Rumah yang membuat mereka ingin selalu pulang, karena di sanalah mereka merasa benar-benar dihargai dan dipahami,” jelas beliau.

Inilah yang disebut sebagai rumah ilmu dan rumah perlindungan. Rumah yang bukan hanya melahirkan anak-anak cerdas, tetapi juga anak-anak yang kuat akidahnya, tinggi akhlaknya, dan siap memimpin peradaban.

Rumah sebagai Benteng Iman

Halaman Selanjutnya
img_title