Tafakur Alam dalam Pandangan Islam
- Arum
Bogor, Viva Bogor – Islam punya pandangan tersendiri tentang tafakur alam. Menurut Islam, tafakur alam adalah merenungkan ciptaan Allah di alam semesta.
Asal kata tafakur berasal dari kata fakara. Artinya adalah berpikir, merenung, atau memikirkan sesuatu dengan mendalam.
Tafakur alam seperti langit, bumi, gunung, laut, hewan, dan tumbuhan, dengan tujuan mengenal kebesaran dan kekuasaan-Nya. Allah SWT berulang kali memerintahkan manusia memperhatikan dan memikirkan ciptaan-Nya.
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata: ‘Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.’” (QS. Ali Imran [3]: 190–191).
Ayat ini menunjukkan, tafakur bukan sekadar berpikir biasa, tetapi berpikir yang membawa kepada pengakuan akan kebesaran Allah dan peningkatan iman. Tafakur alam adalah ibadah hati dan akal. Ia tidak membutuhkan waktu khusus, tetapi dapat dilakukan kapan saja saat seseorang melihat ciptaan Allah.
Rasulullah ﷺ bersabda: “Sesaat bertafakur lebih baik daripada setahun beribadah (tanpa penghayatan).” (HR. Abu Nu’aim) Melalui tafakur, seorang muslim tidak hanya melihat alam dengan mata, tetapi juga dengan mata hati — hingga setiap ciptaan mengingatkannya pada Sang Pencipta, Allah SWT.
Tujuan dan manfaat tafakur alam itu, seperti menumbuhkan keimanan dan ketakwaan. Langkahnya merenungi keindahan dan keteraturan alam membuat yakin jika hanya Allah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Lalu, meningkatkan rasa syukur. Dengan tafakur, kita sadar Allah banyak memberikan nikmat melalui alam, seperti udara, air, makanan, dan keindahan bumi. Kemudian, menghadirkan ketenangan hati.
Dengan melihat alam sambil mengingat Allah bisa menenangkan jiwa dari kesibukan dunia dan mendekatkan diri kepada-Nya. Terakhir, bisa menumbuhkan tanggung jawab menjaga alam.
Saat seseorang paham jika alam adalah ciptaan Allah, ia akan berusaha menjaga dan tidak merusaknya. Tafakur alam sendiri ada beberapa bentuk.