Erling Haaland dan Norwegia Hancurkan Israel 5-0, Seruan Boikot FIFA Menggema

Merayakan kemenangan penonton yang mengibarkan bendera Palestina
Sumber :
  • TvOne

Bogor, VIVA Bogor – Masyarakat sepak bola dunia menyerukan agar UEFA dan FIFA menjatuhkan sanksi tegas kepada Israel atas dugaan genosida terhadap rakyat Palestina. Seruan ini menggema di berbagai media sosial dan stadion setelah Norwegia membungkam Israel dengan skor telak 5-0 dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa.

Erick Thohir Minta Timnas Indonesia Segera Bangkit Usai Kalah dari Arab Saudi

Desakan Boikot: Publik Nilai FIFA Pilih Kasih

Banyak pihak menilai FIFA dan UEFA berlaku tidak adil, karena dulu mereka langsung menskors Rusia setelah invasi ke Ukraina, namun masih membiarkan Israel tampil di kompetisi internasional. Publik meminta agar timnas Israel dikeluarkan dari seluruh ajang resmi, termasuk kualifikasi Piala Dunia 2026.

Usai Kalah dari Arab Saudi Erick Thohir Minta Timnas Indonesia Segera Bangkit

Norwegia Jadi Harapan Baru Publik Dunia Pertandingan Norwegia vs Israel yang digelar di Oslo pada Sabtu dini hari, 11 Oktober 2025 menjadi simbol perlawanan moral. Di laga itu, Erling Haaland tampil luar biasa dengan mencetak hattrick, membawa Norwegia menang telak 5-0 atas tim asuhan Ran Ben Simon. Sementara di tribun, bendera Palestina berkibar tinggi sebagai bentuk solidaritas.

Erling Haaland

Photo :
  • ig: Erling Braut Haaland

Ulsan Hyundai Pecat Shin Tae-yong, Fans Indonesia Ramai Minta Balik ke Timnas Garuda

Kemenangan Bersejarah untuk Perdamaian

Kemenangan tersebut membuat Norwegia memuncaki klasemen Grup I dengan 18 poin dan lolos langsung ke Piala Dunia 2026. Sebaliknya, Israel terpuruk di posisi ketiga dengan 9 poin kesempatannya lolos kini hampir tertutup. Banyak netizen mengekspresikan rasa lega dan terima kasih kepada Haaland, yang dianggap ikut berperan memperjuangkan nilai kemanusiaan melalui sepak bola.

FIFA dan UEFA Diminta Bertindak Adil

Masyarakat berharap momentum ini membuka mata FIFA dan UEFA agar bertindak tegas dan adil dalam isu kemanusiaan, tanpa standar ganda. Sepak bola seharusnya menjadi bahasa perdamaian, bukan sarana pembiaran atas penindasan.