Jualan Seru ala Rasulullah di Insantama Market Day
- Istimewa
Bogor, VIVA Bogor – Lapangan SDIT Insantama berubah menjadi pasar meriah penuh tawa dan keceriaan. Puluhan stand makanan, minuman, hingga alat tulis menjajakan dagangan mereka.
Namun ini bukan sekadar bazar sekolah biasa, melainkan Insantama Market Day (IMD), ajang pembelajaran kewirausahaan yang dirancang untuk menanamkan nilai kejujuran, amanah, dan profesionalisme ala Rasulullah SAW.
Dengan mengusung tema “Berniaga ala Rasulullah, Raih Hidup Lebih Berkah,” IMD mengajarkan siswa bahwa berdagang bukan hanya soal keuntungan materi, tetapi juga tentang keberkahan hidup.
“Setiap transaksi di sini bukan semata mencari untung, tetapi juga meneladani akhlak Rasulullah SAW dalam berniaga,” ujar penanggung jawab IMD, Setyanto, belum lama ini.
Menurutnya, kegiatan ini memiliki tujuan penting, di antaranya menumbuhkan ketaatan kepada Allah SWT, mengenalkan hukum dan konsep jual beli dalam Islam, melatih praktik jual beli sederhana, membiasakan adab berniaga, memahami untung-rugi, halal-haram, serta prinsip thoyyib (baik).
Dan, Membiasakan siswa membedakan kebutuhan (hajat) dan keinginan (raghbah). Belajar Seru, Bernuansa Edukatif Acara dibuka dengan penyambutan khas Sunda, di mana dua siswa kelas 5 berperan sebagai ki lengser.
Dilanjutkan dengan pertunjukan kabaret tentang jajanan tradisional, yang sekaligus menyelipkan pesan penting: kejujuran dalam berdagang.
“IMD ini bagian dari pembelajaran kokurikuler yang bukan hanya akademik, tapi juga literasi keuangan. Harapannya lahir generasi wirausahawan berakhlak mulia,” kata Herman Suherman, Pengawas Pembina Gugus VI SD, yang hadir pada kesempatan itu.
Riyanti, penanggung jawab acara, menambahkan bahwa pertunjukan seni juga menjadi sarana edukasi budaya. “Kami ingin anak-anak mengenal jajanan Sunda, sekaligus memahami bahwa kejujuran adalah modal utama seorang pedagang,” jelasnya.
Qadhi Hisbah: Belajar Adil dalam Jual Beli
Yang membuat IMD unik adalah hadirnya Qadhi Hisbah – petugas pengawas pasar. Mereka bertugas memastikan transaksi berjalan adil, barang yang dijual halal-thoyyib, serta tidak ada kecurangan. “Qadhi juga membantu menyelesaikan masalah antara penjual dan pembeli, sehingga anak-anak belajar arti keadilan dalam perdagangan,” terang Ari Susanto, salah satu Qadhi.
Setelah dibuka resmi oleh Kepala Sekolah SDIT Insantama, Bapak Adi Fadjar Nugroho, stand-stand yang dipisahkan menjadi zona akhwat (putri) dan ikhwan (putra) langsung ramai dipadati pembeli. Voucher, Sedekah, dan Kegembiraan Khusus pada IMD, siswa diperbolehkan membawa uang saku yang kemudian ditukar dengan voucher senilai Rp8.000,00.