Mudah Mendapatkan Cuan, Ibu-ibu dan Mahasiswa Semangat Ikut Pelatihan UMKM

Peluang cari Cuan, Ibu-ibu dan Mahasiswa Semangat Ikut Pelatihan UMKM
Sumber :
  • Yuni Retnowati

Bogor, VIVA Bogor – Sejumlah ibu pelaku UMKM dan mahasiswa Universitas Islam Syekh Yusuf, Kota Tangerang mengikuti pelatihan workshop pembuatan pempek pelangi dan tahu bakso topping. 

Polisi Bongkar Praktik Pengoplosan Gas di Tangerang, Pelaku Raup Rp1 Juta per Hari

Pelatihan yang diikuti oleh 50 peserta ini digelar oleh Yayasan Indonesia Setara (YIS) berkolaborasi dengan Gebrakan Anak Negeri (GAN). Dalam pelatihan tersebut, peserta diajarkan keterampilan membuat pempek pelangi menggunakan pewarna alami seperti sawi dan buah naga, serta tahu bakso topping hingga siap dijual. 

Selain itu, pelatihan juga membekali peserta dengan penggunaan kecerdasan buatan (AI) secara praktis untuk membantu pemasaran produk.  

Dorong Mahasiswa Jadi Pengusaha, HIPMI PT Kota Bogor Gelar Mentoring Bisnis di IBI Kesatuan

Program ini juga berfokus pada pembangunan jejaring UMKM guna mendorong penjualan berkelanjutan dan memperkuat kemandirian ekonomi.

Founder Yayasan Indonesia Setara, Sandiaga Salahuddin Uno, menegaskan kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen untuk memberdayakan masyarakat, terutama perempuan, agar mandiri secara ekonomi dan memiliki kesetaraan kesempatan.

Pelajar dan Mahasiswa Punya Nilai Khusus di Kepengurusan PKS 2025-2030

"Sejak awal, YIS bergerak untuk kesetaraan bagi anak muda, difabel dan perempuan. Pelatihan ini dipilih karena terjangkau, mudah dipraktikkan dan cepat cuan," ungkap Sandiaga Uno dalam siaran tertulis pada Senin (13/10/2025). 

Dalam kesempatan tersebut, para mentor memberikan tantangan langsung kepada para peserta. Satu di antaranya membuat konten sekaligus open order pertama mereka sebagai bagian praktik digital marketing. 

"Langsung bisa, langsung cuan, langsung buka lapangan kerja," imbuhnya. 

Bersamaan, Ketua Gebrakan Anak Negeri, Evie Sofia menyampaikan apresiasi atas kolaborasi dan semangat peserta yang datang dari berbagai wilayah, seperti Banten, Cilegon, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, hingga Bogor. 

"Kami memilih pempek karena melihat tren kuliner yang mengangkat kearifan lokal, enu tradisional yang bisa didiversifikasi menjadi berbagai rasa, bentuk, dan kemasan sehingga lebih relevan, menarik, dan bernilai jual di pasar saat ini," kata Evie.