Viral! Kepala Sekolah di Banten Didemo Siswa Usai Tampar Murid yang Ketahuan Merokok
- Istimewa : Press release
Bogor, VIVA Bogor –Jagat media sosial dihebohkan dengan video viral yang menampilkan aksi demo sejumlah siswa terhadap kepala sekolahnya. Peristiwa itu terjadi di SMA Negeri 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten, dan langsung menjadi sorotan publik.
Kepala sekolah bernama Dini Fitria akhirnya memberikan klarifikasi terkait kejadian tersebut. Ia membenarkan bahwa dirinya menampar seorang siswa yang kedapatan merokok di lingkungan sekolah, namun menegaskan bahwa hal itu dilakukan secara spontan dan tidak bermaksud melukai.
“Saya spontan, dan hanya memukul pelan. Tidak ada niat menyakiti,” ungkap Dini dalam keterangannya. Lebih lanjut, Dini menjelaskan bahwa pihak sekolah telah lama mengingatkan para pemilik warung di sekitar sekolah untuk tidak menjual rokok kepada siswa.
“Kami sudah pernah mengingatkan pemilik warung agar tidak menjual rokok,” katanya.
“Bahkan kami buat kesepakatan, kalau masih ketahuan, kantinnya akan kami tutup sementara,” tambahnya.
Langkah tegas itu, menurut Dini, merupakan bagian dari upaya sekolah dalam menanamkan disiplin dan tanggung jawab kepada para siswa agar menjauhi kebiasaan yang dapat merusak masa depan mereka.
Kejadian ini sontak memicu perdebatan luas di jagat maya. Banyak warganet yang menyoroti tindakan sang kepala sekolah sebagai bentuk disiplin terhadap pelanggaran berat, namun di sisi lain, sebagian menilai tindakan tersebut tidak seharusnya dilakukan secara fisik.
Menurut informasi yang beredar, sang siswa merasa tidak terima dengan perlakuan itu dan kemudian melaporkan kepala sekolahnya ke pihak Polres setempat. Tak berhenti di situ, kasus ini memicu para siswa mogok belajar sebagai bentuk protes terhadap kepsek.
Meski tindakan disiplin di sekolah sering menjadi dilema antara batas kewenangan dan pelanggaran etika, peristiwa ini membuka kembali diskusi penting tentang pendidikan karakter, keteladanan, serta batas peran pendidik dalam menegakkan aturan.
Kasus ini menjadi bahan diskusi publik tentang batas ketegasan seorang pendidik dalam mendidik siswa. Banyak yang menilai tindakan Dini sebagai bentuk kedisiplinan, sementara sebagian lainnya menilai perlu pendekatan yang lebih persuasif di dunia pendidikan modern.