Prasangka Baik dan Afirmasi Positif dalam Islam: Cara Benar Menenangkan Hati dan Menjemput Rezeki

Ilustrasi doa dan afirmasi islami
Sumber :
  • istimewa : Serhat Tugg / Pexels

Intinya semua keluhan dan rasa sakit itu wajar karena kita manusia yang masih hidup, yang penting jangan larut dalam keluhan apalagi jadi berpasangka buruk kepada Allah, segera istighfar dan cari solusinya. Dengan cara ini, kita tidak berhenti pada keluhan, tapi menemukan makna di balik ujian.

Keutamaan Shalat Tahajud dan Doa Malam: Waktu Mustajab yang Kerap Terlewatkan

 

Prasangka Baik: Kunci Ketenangan dan Rezeki

Bambang Pamungkas: Evaluasi Timnas Harus Dilakukan oleh yang Berkompeten

Rasulullah SAW bersabda:

Allah ﷻ berfirman, “Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku kepada-Ku. Aku bersamanya ketika dia mengingat-Ku. Jika ia menyebut-Ku dalam dirinya, Aku akan menyebutnya dalam diri-Ku. Jika ia menyebut-Ku di tengah sekumpulan orang, Aku akan menyebutnya di tengah makhluk yang lebih baik dari kumpulan itu. Jika ia mendekat kepada-Ku satu jengkal, Aku mendekat kepadanya satu hasta. Jika ia mendekat kepada-Ku satu hasta, Aku mendekatinya satu depa. Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan biasa, Aku datang kepadanya dengan berlari.” (Sahih) - (Muttafaq 'alaihi) - (Sahih Muslim - 2675)

Jay Idzes Tak Sepakat Komentar Negatif Warganet Terhadap Ketum PSSI

Berbaik sangka kepada Allah harus disertai dengan amal. Al-Hasan Al-Baṣriy berkata, "Orang mukmin itu berbaik sangka kepada Tuhannya, lantas berbuat baik. Sedangkan orang yang fajir, dia berburuk sangka kepada Tuhannya lantas berbuat buruk."

 

Penutup: Afirmasi Islami = Doa, Syukur, dan Tawakal

Mengucapkan kata-kata positif itu baik sebagai motivasi diri. Namun seorang muslim harus selalu ingat bahwa rezeki, kemudahan, dan ketenangan sejati hanya datang dari Allah.

Afirmasi Islami sejatinya adalah doa yang tulus, rasa syukur yang mendalam, dan tawakal yang penuh keyakinan. Dengan prasangka baik, insyaAllah setiap ujian berubah menjadi rahmat, dan setiap nikmat bertambah keberkahannya.

Pada akhirnya, sebagai Muslim kita wajib berikhtiar, berdoa, dan bertawakal sambil berprasangka baik kepada takdir Allah, bukan sekadar mengulang kata-kata tanpa iman kepada qadha dan qadar-Nya. Semoga Allah membimbing hati kita kepada ketulusan, melapangkan rezeki, dan menetapkan prasangka baik dalam setiap langkah.

Wallahu a‘lam.