Prasangka Baik dan Afirmasi Positif dalam Islam: Cara Benar Menenangkan Hati dan Menjemput Rezeki

Ilustrasi doa dan afirmasi islami
Sumber :
  • istimewa : Serhat Tugg / Pexels

Afirmasi Islami: Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri...” (QS. Ar-Ra’d: 11)

Tepuk Sakinah : Dari Bahan Candaan Netizen Hingga Doa Yang Tertinggal

Teks afirmasi gabungannya : “Aku terus berkembang menjadi lebih baik karena janji Allah untuk mengubah keadaanku ketika aku juga berusaha mengubah keadaanku menjadi lebih baik.”

 

Doa dan Dzikir Mudah tapi Dahsyat: Kekuatan Lisan yang Menenangkan Hati

9. Tentang kebersamaan

Afirmasi umum: “Aku tidak sendiri, banyak yang mendukungku.”

Doa yang Sering Terlupa: Momen-Momen Kecil yang Ternyata Bisa Menjadi Ibadah

Afirmasi Islami: “Jika Allah menolong kamu, maka tidak ada yang dapat mengalahkanmu, tetapi jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapa yang dapat menolongmu setelah itu? Karena itu, hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakal.” (QS. Ali ‘Imran: 160)

Teks afirmasi gabungannya : “Aku tidak sendiri, Allah dan malaikat selalu bersamaku dan orang-orang akan mendukungku atas ijin Allah.”

 

10. Tentang masa depan

Afirmasi umum: “Hari esok penuh peluang baru untukku.”

Afirmasi Islami: “Seandainya kiamat terjadi, sementara di tangan salah seorang di antara kalian ada bibit kurma, jika ia mampu menanamnya sebelum kiamat terjadi, maka hendaklah ia menanamnya.” (HR. Ahmad, Bukhari dalam al-Adab al-Mufrad)

Teks afirmasi gabungannya : “Walaupun hari esok terlihat gelap seolah kiamat sudah dekat, sebelum itu terjadi akan selalu ada harapan bagi yang mau berusaha menanam kebaikan sekecil apapun untuk masa depan yang lebih baik di dunia dan akhirat.”

 

Mengubah Keluhan Menjadi Introspeksi

Manusia sering mengeluh: “Hidupku selalu sulit.” Kalimat seperti ini bisa menutup pintu harapan. Islam mengajarkan cara yang lebih baik: ubahlah keluhan menjadi introspeksi dan prasangka baik kepada Allah.

Dari “Hidupku selalu sulit” → menjadi “Allah sedang mendidikku dengan kesabaran.”

Dari “Aku lelah dengan ujian” → menjadi “Alhamdulillah, Allah masih mengingatkanku dengan kasih-Nya.”

Dari “Aku tidak mampu” → menjadi “Hasbunallahu wa ni’mal wakil, Cukuplah Allah sebagai penolong bagi kami, dan Dia adalah sebaik-baik pelindung (wakil).”

Dari “Aku tak punya apa-apa” → menjadi “Alhamdulillah hidayah iman itu masih ada di hati.”


Penulis pun pernah punya pengalaman mengubah keluhan ketika sakit gigi mengucapkan : “Sakit Gigi karena Alhamdulillah masih punya gigi, kalo yang udah gak punya gigi pasti gak bisa sakit gigi.”

Halaman Selanjutnya
img_title