Enam Tata Cara Mandi Haid Menurut Islam
BOGOR - Menstruasi atau haid adalah salah satu kebiasaan yang sering terjadi pada wanita ketika beranjak dewasa.
Siklus menstruasi yang pertama rata-rata dimulai di usia 12 tahun, atau 2–3 tahun setelah payudara tumbuh.
Siklus menstruasi pada wanita tersebut akan terus berlangsung sampai masuk masa menopause.
Menstruasi sendiri merupakan keluarnya darah dari vagina, sebagai akibat siklus bulanan yang dialami wanita.
Siklus menstruasi ini terjadi secara alami dan merupakan bagian dari proses organ reproduksi wanita untuk mempersiapkan kehamilan. Menstruasi atau lebih dikenal haid, dalam Islam merupakan najis yang menghalangi kaum hawa (wanita) untuk melaksanakan ibadah sholat dan puasa.
Makanya, setelah selesai haid kaum hawa (wanita) diharuskan untuk bersuci, dengan cara yang lebih dikenal dengan sebutan mandi haid.
Lalu bagaimana tata cara mandi haid tersebut?
Berikut enam tata cara mandi haid yang benar dalam Islam
1. Niat Segala amal itu tergantung pada niat.
Karena yang membedakan mandi-mandi yang lain dengan mandi haid, yaitu dari niatnya. Niat mandi haid ini boleh diucapkan, boleh juga dalam hati.
2. Membasuh tangan tiga kali.
Telapak tangan dibasuh sebanyak 3 kali seperti ketika mau wudhu.
3. Membersihkan kemaluan (farji) dengan tangan kiri
Setelah dibersihkan hingga bersih, jangan lupa cuci tangan.
Karena penyebab mandi haid ini adalah hadas besar yang berasal dari kemaluan, maka kita harus bersihkan kemaluan hingga bersih.
4. Wudhu sebelum mandi haid
Tujuannya biar sela-sela terkecilnya terkena air juga seluruhnya.
5. Mengambil air dan diratakan
Ratakan hingga semua kulit kepala rata dengan air. Ini sampai semua kulit kepala terkena air.
6. Siram kepala keseluruhan
Jangan lupa seluruh tubuhnya terkena air semua, ya. Seluruh bagian badan harus terkena air semua.
Itulah tata cara mandi junub atau mandi haid yang benar dalam Islam. Semoga penjelasan tersebut bermanfaat untuk kalian para wanita.