Peringkat FIFA Timnas Indonesia Merosot Hingga Disalip Malaysia
- pssi.fai
Jakarta, Viva Bogor - Nasib kurang beruntung kembali menyelimuti perjalanan Tim Nasional Indonesia di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Setelah menjalani dua laga krusial, skuad Garuda harus menerima kenyataan pahit tersingkir dari persaingan setelah menelan dua kekalahan berturut-turut.
Kekalahan pertama didapat saat menghadapi Arab Saudi dengan skor tipis 2-3, disusul hasil negatif lainnya saat ditundukkan Irak 0-1.
Dua kekalahan tersebut tidak hanya mengubur harapan Indonesia untuk melangkah lebih jauh di ajang kualifikasi, tetapi juga berdampak besar pada perolehan poin dan posisi di ranking FIFA.
Indonesia tercatat kehilangan 13,21 poin akibat dua kekalahan itu. Kini, total poin yang dimiliki Indonesia menyusut menjadi 1.144,73. Berdasarkan prediksi dari situs Football Ranking, penurunan poin tersebut akan menjatuhkan peringkat Indonesia ke posisi ke-122 dalam daftar peringkat FIFA terbaru.
Ini tentu menjadi pukulan berat bagi tim besutan pelatih Patrick Kluivert yang sebelumnya menunjukkan performa menjanjikan di beberapa pertandingan terakhir.
Kondisi ini semakin diperparah dengan kabar bahwa Malaysia, rival utama Indonesia di kawasan Asia Tenggara, berhasil melampaui torehan poin Garuda.
Tim Harimau Malaya kini mengoleksi 1.155,00 poin dan menempati posisi ke-119. Keunggulan Malaysia berpotensi semakin melebar karena mereka masih memiliki satu laga tersisa melawan Laos pada pekan depan.
Jika berhasil meraih kemenangan, Malaysia bisa semakin menjauh dari Indonesia dalam klasemen FIFA. Situasi ini jelas menjadi alarm bagi PSSI dan seluruh elemen sepak bola nasional.
Dengan tersingkirnya Indonesia dari kualifikasi dan potensi penurunan peringkat, dibutuhkan evaluasi menyeluruh untuk membenahi performa tim ke depannya, terlebih menghadapi agenda-agenda penting seperti Piala Asia dan SEA Games yang akan datang.
Kekalahan ini juga menyoroti tantangan besar yang masih dihadapi dalam membangun tim nasional yang kompetitif di level internasional.
Meski memiliki banyak talenta muda dan dukungan suporter yang luar biasa, konsistensi performa serta strategi jangka panjang tetap menjadi kunci agar Indonesia bisa bangkit dan bersaing di pentas dunia.
