Lurah Cibuluh Ungkap Penyebab Banjir Tak Kunjung Tuntas
- Istimewa
Pihak kelurahan mencatat, banjir lintasan di Cibuluh bisa merendam sekitar 300 rumah tangga saat puncak hujan, namun hanya berlangsung dua hingga tiga jam sebelum surut.
Wilayah paling terdampak berada di RW 4, RW 6, serta sebagian wilayah RW 3, RW 5, dan RW 8. Cucu Hanapi menuturkan, dana kelurahan yang tersedia untuk sarana dan prasarana hanya sekitar Rp100 juta hingga Rp150 juta per tahun.
Karena itu, penanganan banjir lebih banyak bergantung pada dukungan dinas teknis maupun melalui program aspirasi (pokir) DPRD.
Ia menjelaskan, Pemerintah Kota Bogor kini menerapkan sistem satu pintu dalam pengelolaan usulan pembangunan melalui aplikasi SIAP MANG yang dikembangkan oleh Bappeda.
Melalui sistem ini, seluruh usulan dari kelurahan dan kecamatan dihimpun secara digital dan menjadi dasar Musrenbang tahunan. Aplikasi tersebut juga memudahkan sinkronisasi antara pemerintah daerah dan DPRD.
Anggota dewan dapat mengakses langsung data usulan untuk menentukan program prioritas di daerah pemilihannya, sehingga koordinasi antara eksekutif dan legislatif semakin efisien dan transparan. Sebagai langkah kesiapsiagaan menghadapi musim hujan, kelurahan menyiagakan lima hingga sepuluh personel untuk tanggap cepat jika terjadi banjir. Warga juga diimbau untuk menyimpan dokumen penting di tempat aman serta membangun rumah dengan model panggung guna meminimalkan risiko kerusakan.