Penting! Begini Cara Menjaga Mata, Tangan, dan Lisan Agar Bersaksi Baik di Hari Kiamat

Tiga saksi yang tak pernah berdusta di hadapan Allah.
Sumber :
  • Ilustrasi

Bogor, VIVA Bogor – Bayangkan jika suatu hari, mata, tangan, dan lisan kita berbicara, bukan lagi untuk kita, tapi tentang kita. Begitulah gambaran hari kiamat dalam Islam, ketika seluruh anggota tubuh menjadi saksi atas setiap perbuatan manusia.

Bagaimana Islam Berbicara Tentang Mental Illness?

Dalam Al-Qur’an, Allah SWT menegaskan:

“Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; tangan mereka akan berkata kepada Kami, dan kaki mereka akan memberi kesaksian terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.” (QS. Yasin: 65)

Bambang Pamungkas: Evaluasi Timnas Harus Dilakukan oleh yang Berkompeten

Ayat ini menggambarkan bahwa tidak ada yang bisa disembunyikan pada hari pembalasan. Lisan bisa diam, tapi mata, tangan, dan kaki tak akan berbohong

Menjaga Mata dari Pandangan yang Salah

Jay Idzes Tak Sepakat Komentar Negatif Warganet Terhadap Ketum PSSI

Mata adalah jendela hati. Islam mengajarkan agar pandangan dijaga, bukan hanya dari hal haram, tapi juga dari rasa iri dan dengki. Rasulullah SAW bersabda:

“Pandangan adalah satu dari panah-panah beracun iblis. Siapa yang menundukkan pandangannya karena Allah, maka Allah akan memberinya manisnya iman.” (HR. Al-Hakim)

Menundukkan pandangan bukan tanda lemah, tapi bukti kekuatan hati yang tahu arah.

Menjaga Tangan dari Dosa

Tangan bisa jadi alat kebaikan, atau alat dosa. Dengan tangan, kita bisa menolong, tapi juga bisa menyakiti. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:

“Seorang Muslim adalah orang yang kaum Muslimin selamat dari lisan dan tangannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Artinya, iman yang sejati tidak hanya diucap, tapi juga tercermin dalam perbuatan. Menahan tangan dari mencuri, menyakiti, atau menebar kebencian adalah bagian dari ibadah.

Menjaga Lisan dari Ucapan Buruk

tiga saksi yang tak pernah berdusta di hadapan Allah.

Photo :
  • Ilustrasi

Lisan bisa mengangkat derajat seseorang, tapi juga bisa menjatuhkannya. Satu kata bisa menyejukkan hati, tapi satu kata pula bisa menyalakan api. Rasulullah SAW mengingatkan:

“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Di era media sosial, menjaga lisan berarti juga menjaga jari. Karena setiap kata yang kita tulis, kelak bisa menjadi saksi di hadapan Allah.

Agar Tubuh Menjadi Saksi Kebaikan

Menjaga mata, tangan, dan lisan bukan hanya soal menghindari dosa, tapi juga menanam amal. Setiap pandangan yang menunduk, setiap tangan yang menolong, setiap kata yang menenangkan, semua akan menjadi saksi kebaikan di hari kiamat.

Halaman Selanjutnya
img_title