Miris Petani di Kecamatan Nanggung Perbaiki Irigasi Pakai Bambu dan Terpal, Peran Pemerintah Dipertanyakan?
Bogor, VIVA Bogor – Di tengah upaya pemerintah mendorong program swasembada pangan untuk meningkatkan kesejahteraan petani, kondisi infrastruktur pendukung justru masih jauh dari harapan. Salah satunya terlihat pada saluran irigasi Cipicung di Desa Curugbitung, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, yang menjadi sumber pengairan utama bagi ratusan hektare lahan sawah dan perkebunan di Blok Tawin.
Kondisi saluran irigasi tersebut kini sangat memprihatinkan. Akibat tak kunjung mendapat perbaikan dari pihak terkait, para petani akhirnya berswadaya memperbaiki irigasi menggunakan bambu dan terpal agar air tetap dapat mengalir ke lahan pertanian.
Kondisi Irigasi Cipicung
- -
“Karena sudah cukup lama menunggu adanya pembangunan, akhirnya warga petani memperbaiki saluran irigasi Cipicung secara swadaya menggunakan bambu dan terpal,” ungkap Sekretaris Desa Curugbitung, Yustiawan, Selasa 14 Oktober 2025.
Menurutnya, irigasi Cipicung sangat vital bagi kehidupan petani di wilayah tersebut.
“Sekat-sekat saluran air hanya mengandalkan bambu dan terpal. Padahal irigasi Cipicung ini menghidupi ratusan hektare sawah di Curugbitung,” jelasnya.
Lebih lanjut, Yustiawan menuturkan bahwa bukan hanya irigasi Cipicung yang bermasalah, tetapi juga saluran irigasi Cibeber, atau yang lebih dikenal warga sebagai saluran air Saniteun. Saluran tersebut sempat ambruk, sehingga pasokan air ke Kampung Babakan berkurang drastis.
“Kini aliran air menuju Kampung Babakan tersendat dan debit airnya menurun akibat ambruknya saluran itu,” tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala UPT Infrastruktur Irigasi Kelas A Wilayah V, Esda Permana Lukman, enggan berkomentar banyak.
“Perihal itu sudah masuk dalam rekap usulan kami di UPT,” singkatnya.
Sementara itu, anggota DPRD Kabupaten Bogor, Nurodin, menyatakan akan memperjuangkan peningkatan anggaran untuk sektor sumber daya air. Ia menegaskan bahwa perbaikan infrastruktur irigasi akan menjadi prioritas dalam pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2026.
“Dalam agenda pembahasan RAPBD tahun 2026, kami akan dorong penambahan anggaran untuk bidang Sumber Daya Air. Ini menjadi catatan penting,” tegas Nurodin.
Kondisi irigasi yang rusak parah di Curugbitung menjadi bukti bahwa dukungan terhadap program swasembada pangan tak hanya butuh semangat, tetapi juga komitmen nyata dalam memperbaiki infrastruktur pertanian yang menjadi urat nadi kesejahteraan petani.