7 Tanda Anak Mengalami Stres karena Kehilangan Peran Orang Tua, Waspadai Sejak Dini

7 Tanda Anak
Sumber :
  • ilustrasi

Bogor, VIVA,Bogor – Stres pada anak merupakan hal yang patut diwaspadai oleh para orang tua. Kondisi ini sering kali tidak disadari, namun dapat berdampak besar terhadap perkembangan emosional, sosial, hingga akademis anak.

Deretan Langkah Agar Orangtua Fokus Menikmati Camklan Bersama Anak

Orang tua perlu lebih peka terhadap perubahan sikap dan perilaku anak, terutama ketika sang buah hati mengalami kehilangan peran orang tua dalam hidupnya — baik karena perceraian, kematian, atau berkurangnya perhatian dan kehadiran emosional dari orang tua.

Menurut para ahli, reaksi stres pada anak bisa berbeda-beda tergantung usia dan situasi. Namun secara umum, berikut tujuh tanda anak mengalami stres akibat kehilangan peran orang tua.

Cara Mendidik Anak di Era Digital

Berikut ini 7 tanda anak stres kurangnya perhatan orang tua :

1.Perubahan perilaku. Anak menjadi lebih pendiam, tertutup, atau justru menunjukkan perilaku agresif yang tidak biasa.

Kenali 7 Gaya Belajar Anak untuk Tingkatkan Motivasi dan Efektivitas

2.Gangguan tidur dan makan. Anak stres sering kesulitan tidur, sering terbangun di malam hari, atau mengalami perubahan pola makan seperti kehilangan nafsu makan atau makan berlebihan.

3.Kesedihan berlebihan. Anak tampak murung dan sedih secara terus-menerus, bahkan tanpa alasan yang jelas.

4.Kehilangan minat pada aktivitas sehari-hari. Anak tidak lagi tertarik pada kegiatan yang dulu disukainya, seperti bermain, belajar, atau berinteraksi dengan teman.

5.Penurunan prestasi akademis. Stres dapat membuat anak sulit fokus di sekolah, sehingga prestasi belajar menurun.

6.Gejala fisik tanpa penyebab jelas. Beberapa anak mengalami keluhan fisik seperti sakit perut atau sakit kepala yang tidak memiliki penyebab medis tertentu.

7.Perubahan emosional. Anak menjadi lebih sensitif, mudah marah, atau sering menangis tanpa sebab yang pasti.

Jika tanda-tanda tersebut mulai terlihat, orang tua perlu memberikan dukungan emosional dan perhatian ekstra. Dengarkan keluh kesah anak dengan empati, beri pelukan, serta yakinkan bahwa Anda selalu ada untuknya.

Apabila stres yang dialami anak tampak berat atau berlangsung lama, segera konsultasikan dengan psikolog anak atau konselor keluarga agar mendapat penanganan yang tepat.

Membuka ruang komunikasi dan menciptakan rasa aman bagi anak adalah langkah penting untuk membantu mereka pulih dari stres dan tumbuh dengan mental yang sehat.