Hangat, Legit, dan Bikin Rindu, 5 Martabak Legendaris Bogor yang Wajib Kamu Cicipi!

Martabak Bogor yang Legendaris
Sumber :
  • Commons Wikimedia/Malikpb

Uniknya, Presiden Joko Widodo pernah disebut menyukai martabak dari sini, membuat namanya makin tersohor. Meski begitu, Martabak Kiki tetap menjaga resep dan cara masak lamanya. Setiap loyang dibuat dengan penuh perhatian, seolah disiapkan untuk keluarga sendiri.

Wisata Kuliner di Suryakencana Bogor: 8 Sajian Legendaris yang Wajib Dicoba

4. Martabak Aphin 288 Kelezatan yang Jadi Langganan Pejabat

Kalau kamu melintas di Jalan Pajajaran, jangan lewatkan Martabak Aphin 288 yang sudah eksis sejak 1983. Martabak di sini punya dua daya tarik utama: proses pemanggangan dengan arang dan penggunaan bahan-bahan berkualitas tinggi. Martabak manisnya legit dan lembut, sementara versi telurnya gurih, wangi, dan kaya rempah.

Ketika Bakso Ketemu Ketupat, Kenalan Sama Bapatong Khas Bogor

Tak heran, kedai ini sempat jadi langganan sejumlah pejabat dan tokoh penting. Bukan cuma soal status, tapi karena memang rasanya istimewa dan konsisten dari dulu hingga kini.

5. Martabak Encek Ikon Lawas di Gang Aut

Rahasia Kuah Kuning Laksa Bogor, Bikin Ketagihan Sejak Zaman Kolonial

Kalau ada daftar “ziarah kuliner” di Bogor, Martabak Encek di Gang Aut pasti masuk di dalamnya. Sudah berdiri sejak 1975, kedai ini masih dikelola langsung oleh sang pendiri, Encek, yang tetap aktif membuat martabak setiap hari.

Martabak di sini dimasak di atas bara arang, menghasilkan aroma smokey yang menggoda. Banyak pelanggan rela antre panjang dari sore, karena dalam hitungan jam, martabak di sini biasanya sudah ludes terjual. Tanpa topping berlebihan, kombinasi cokelat, kacang, dan keju klasiknya sudah cukup bikin siapa pun jatuh cinta sejak gigitan pertama.

Kenapa Lima Martabak Ini Disebut Legendaris?

Lima martabak ini bukan cuma soal rasa, tapi juga soal konsistensi, kejujuran, dan kenangan. Mereka tetap setia pada cara lama: memanggang di atas arang, menggunakan resep turun-temurun, dan menjaga cita rasa tanpa gimmick modern. Justru di situlah letak keistimewaannya. Setiap kedai punya cerita: tentang perjuangan, pelanggan yang tumbuh bersama, dan aroma manis yang selalu mengundang pulang.

Jadi, kalau kamu berkunjung ke Bogor, jangan cuma berburu hujan atau oleh-oleh. Coba deh mampir ke salah satu kedai martabak legendaris ini saat sore menjelang malam. Nikmati kehangatan martabak klasik sambil melihat hiruk-pikuk kota yang tak pernah tidur. Karena di Bogor, martabak bukan sekadar jajanan tapi warisan rasa yang menyatukan generasi.